Buku Tamu

Genggam Ketaatan

akan selalu kuingat saat pertama menggenggam tanganmu | selepas sah dari saksi dan selepas masa lajangku

memulai semua dengan ketaatan | dengannya kita undang kebahagiaan

bagi yang sudah bermaksiat mungkin genggam tangan hal biasa | tapi bagimu tanganku itu yang pertama dan tanganku yang istimewa

tak percaya, khawatir, senang, gugup dan panik jadu satu | saat jari berseling saat itu hati beradu dan waktu membatu

bagiku bukan hanya nikmat dan kesenangan didepan mata | namun tanggung jawab dan amanah yang harus kujaga

aku mengambilmu dari ayahmu bukan dengan janji dan rayu | tapi dengan nama Tuhan kita dan dengan sunnah Rasulullah

mulai dari sekarang akulah penanggungmu saat engkau berlaku dosa | akulah yang ditanya atas semua maksiat dan lalai dirimu

bukan lagi ayahmu yang ditanya tapi aku | bukan lagi ibumu yang ditanya tapi aku

tanganmu sudah kugenggam namun engkau masih tertunduk malu | memang belum pernah kita sedekat ini aku pun mematung bisu

apakah engkau merasakan beban yang aku terima saat ini? aku tak tahu | adakah engkau paham tanggung jawabku? aku tak tahu

dalam balutan kain kerudung putih engkau nampak sederhana | lalu aku memberanikan diri untuk mengintip paras wajahmu

tanganmu masih kugenggam namun matamu kini basah hampir tumpah | dengannya engkau ambil setengah nyali dan darah

ada masa ketika mata lebih jelas memberitakan dari lidah | dan airmatamu cukup memberitahuku apa yang perlu kutahu

ini memang samudera baru yang tak pernah kita arungi samasekali | namun aku berjanji untuk selalu taat pada Allah yang Maha melindungi

aku tak tahu apa yang akan terjadi esok hari | namun selama kita taat aku tahu pasti akan ada jalan

tanganmu masih kugenggam untuk pertamakali dan masih kuingat jelas | yang aku tak tahu kapan aku menggenggam untuk terakhir kalinya?

tenanglah, engkau kuambil dengan ridha Allah | tenanglah, selama taat kita akan selamat

Posting Komentar

0 Komentar