Banyak Siksa Kubur Disebabkan Kencing yang Tidak Bersih
Kebanyakan
yang disiksa di dalam kubur karena kencing yang tidak bersih dan tidak
beres. Hal ini pun menunujukkan keyakinan seorang muslim akan adanya siksa kubur.
Hadits berikut disebutkan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Bulughul Marom saat membahas bab “Buang Hajat”.
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى
الله عليه وسلم – - اِسْتَنْزِهُوا مِنْ اَلْبَوْلِ, فَإِنَّ عَامَّةَ
عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْهُ – رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ
وَلِلْحَاكِمِ: – أَكْثَرُ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْ اَلْبَوْلِ – وَهُوَ صَحِيحُ اَلْإِسْنَاد ِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa
kubur berasal dari bekas kencing tersebut.” Diriwayatkan oleh Ad
Daruquthni.
Diriwayatkan pula oleh Al Hakim, “Kebanyakan siksa kubur gara-gara (bekas) kencing.” Sanad hadits ini shahih.
—
Ad
Daruquthni mengatakan bahwa yang benar hadits ini mursal. Sanad hadits
ini tsiqoh selain Muhammad bin Ash Shobah. Imam Adz Dzahabi berkata
dalam Al Mizan bahwa hadits dari Muhammad bin Ash Shobah ini munkar.
Seakan-akan beliau merujuk pada hadits ini.
Sedangkan lafazh kedua
dikeluarkan oleh Ahmad, Ad Daruquthni, dan Al Hakim dari jalur Abu
‘Awanah, dari Al A’masy, dari Abu Sholih, dari Abu Hurairah, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kebanyakan
siksa kubur karena kencing.”
Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini
shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim dan ia katakan bahwa hadits
tersebut tidak diketahui memiliki ‘illah (cacat). Namun hadits ini tidak
dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim. Hadits ini memiliki penguat dari
hadits Abu Yahya Al Qotton.
At Tirmidzi dan Bukhari ditanya
mengenai hadits ini, mereka katakan bahwa hadits ini shahih. Begitu pula
Ad Daruquthni mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1-
Wajibnya membersihkan diri dari bekas kencing. Hendaknya kencing
tersebut benar-benar dibersihkan dari badan, pakaian atau tempat shalat.
Tidak boleh gampang-gampang dalam hal pembersihan ini. Karena terlalu
bergampang-gampangan sebab datangnya siksa kubur. Jadi, jika ingin
kencing hendaklah mencari tempat yang membuat kita tidak mudah kena
cipratan kencing.
2- Tidak membersihkan diri dari kencing ketika
buang hajat termasuk dosa besar, termasuk pula orang yang tidak menutupi
diri saat buang hajat sebagaimana disebutkan dalam riwayat lainnya.
Baca di Rumaysho.Com: 10 Adab Ketika Buang Hajat.
3- Dalil ini menunjukkan adanya siksa kubur. Akidah ini didasari pada dalil Al Qur’an, hadits dan ijma’ (kesepakatan para ulama).
Allah Ta’ala berfirman,
وَحَاقَ
بِآَلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا
غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ
فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ (46
“Dan Fir’aun beserta
kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan
neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat.
(Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam
azab yang sangat keras”.” (QS. Al Mu’min: 45-46)
Ibnu Katsir
mengatakan mengenai ayat ini, “Ayat ini adalah pokok aqidah terbesar
yang menjadi dalil bagi Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengenai adanya adzab
(siksa) kubur yaitu firman Allah Ta’ala,
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 497)
Ya Allah, selamatkanlah kami dari siksa kubur. Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H, juz keenam.
Minhatul ‘Allam fii Syarh Bulughil Marom, Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan keempat, tahun 1433 H, 1: 408-411.
—
Akhukum fillah,
Diselesaikan di Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 14 Muharram 1435 H, 11: 17 AM.
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom
—
Bagi yang berminat dengan buku terbaru karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, yaitu Panduan Amal Shalih di Musim Hujan,
silakan pesan via sms +62852 00 17 1222 atau add PIN BB: 2A04EA0F.
Harga per buku Rp.12.000,-. Boleh memesan walau hanya satu buku.
0 Komentar