BELAJAR KEIKHLASAN DARI AYAH DAN IBU
Berbicara tentang keikhlasan,
kita bisa belajar banyak dari sosok ayah dan ibu kita.
Bayangkan, puluhan tahun membesarkan semua anaknya
Tanpa mengeluh, padahal bebannya semakin berat.
Saat anak lelakinya sudah semakin dewasa dan punya penghasilan.
Mereka harus mengikhlaskan sang anak untuk membangun rumah tangga
Penghasilan Sang anakpun, dibagi untuk keluarga barunya.
Begitu juga dengan anak wanitanya.
Baru beranjak dewasa, sudah ada yang melamar dirinya.
Lalu ia harus berbakti pada suaminya
Bahkan bisa jadi tinggal jauh dari kedua orang tuanya.
Sahabat, dalam menghadapi masalah dalam hidup.
Seringkali kita panik, stres, merasa tak mampu menjalaninya.
Padahal Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.
Dan yakinlah, bersama kesulitan, ada dua kemudahan yang dijanjikan-Nya.
Pekerjaan seringan apapun tanpa keikhlasan akan terasa berat.
Sebaliknya, beban seberat apapun dengan keikhlasan menjalaninya akan terasa mudah.
Jangan minta Allah menjauhkan kita dari masalah.
Karena esensi hidup adalah rangkaian masalah.
Tapi,
Mintalah Allah berikan pundak yang lebih kuat memikul beban.
Dada yang lebih lapang menerima kenyataan.
Jiwa yang lebih bijak menghadapi ujian.
Selalu ada pilihan saat masalah datang,
menjadi pemenang dengan menghadapinya.
Atau menjadi pecundang yang lebih banyak memberikan alasan dan kata-kata yang melemahkan jiwa.
Sahabat pilih yang mana?
*Jika dirasa bermanfaat, silahkan dibagikan
0 Komentar